Senin, 27 Februari 2012

KOSONG

Di beranda, hujan menjadikan hari lebih dingin. 
pagar dan rumput dipanjangkan waktu, 
sebuah penantian dituakan cuaca jika malam yang 
kautitipkan ditubuhku adalah hujan yang ditumpahkan awan, 
masih adakah sisa hangatku di gurun tubuhmu? 
Sedemikian deras hujan, sedemikian cemas malam.
Cinta hanyalah kata berlumut di tembok-tembok rumah 
yang telah kita tinggalkan kamu menari di dadaku 
dengan payung mengembang. 
Air mengenang di sela kakimu, aku menggenang di sela nafasmu,
dalam mataku adalah musim dingin yang megah,
dimana airmata mengkristal, tak hendak pecah.